Jumat, 22 Agustus 2014

MALAIKAT MUNKAR DAN NAKIR


KISAH PERTANYAAN MALAIKAT MUNKAR DAN NAKIR DI ALAM KUBUR
Rasulullah s.a.w. bersabda:”Apabila roh telah dikembalikan ke tubuhnya maka akan datang dua orang Malaikat yang berwibawa, mereka adalaah Munkar dan Nakir dan akan bertanya:”Siapakah Tuhanmu? hingga akhir”.Kemudian keduanya akan bertanya lagi:”Apakah yang kamu kata kepada lelaki ini yang mana ia diutus untuk kamu semua, yakni Muhammad”. Mayat akan berkata:”Muhammad adalah utusan Allah dan al-Quran adalah diturunkan kepadanya dan aku mengimaninya, maka akan kedengaran suara dari langit berbunyi”Memang benarlah hambaku itu, maka hendaklah kamu semua menghamparkan hamparan dari syurga dan pakailah pakaian-pakaian dari syurga untuknya serta bukakanlah pintu-pintu syurga untuknya.”
Maka terbukalah pintu-pintu syurga untuknya dan datanglah bau yang harum dari syurga dan kuburnya menjadi luas sepanjang mata memandang.
Setelah itu datang seorang lelaki yang sangat cantik rupanya dengan pakaian yang cantik dan berbau wangi, lalu ia berkata:”Bergembiralah kamu dengan apa yang menyenangkan kamu.”Apabila mayat melihat orang yang tidak dikenali itu lalu ia bertanya:”Siapakah kamu!, Allah s.w.t. mengasihi kamu, aku tidak pernah melihat secantik kamu didunia.”Berkatalah lelaki itu:”Aku adalah amal kamu yang salih.Rasulullah s.a.w. bersabda:”Kalau orang yang termasuk dalam golongan yang akan mendapat azab maka apabila telah sampai waktu ajalnya, maka malaikat akan turun dari langit dengan membawa pakaian azab dan mereka akan duduk jauh darinya, lalu datang malaikat maut duduk dekat kepalanya dan berkata:”Keluarlah kamu wahai nafsu yang jahat! dan keluarlah dengan kemurkaan Allah.”
Rasulullah s.a.w. bersabda:”Apabila berpisah roh dari badannya maka segala sesuatu yang di langit dan di bumi mengutuknya, semuanya akan mendengar kutukan tersebut melainkan manusia dan jin.”Kemudian malaikat akan membawa roh tersebut naik ke langit dunia, apabila mereka telah sampai kepada langit dunia, disebabkan roh tersebut roh jahat maka tutuplah pintu-pintu langit, lalu kedengaran suara yang berbunyi:” Pulangkanlah roh tersebut ketempat tidurnya.Lalu malaikat pun mengembalikannya kekuburnya, setelah itu datanglah munkar dan nakir dengan suara yang garang seperti guruh, matanya seperti kilat yang menyambar, lalu keduanya membakar bumi dengan kedua siongnya.
Kemudian keduanya duduk sambil bertanya:”Siapakah Tuhan kamu?.Jawab mayat:”Aku tak tahu”.Di waktu yang sama kedengaran suara dari kubur sebelah berkata:”Wahai Munkar Nakir pukul saja orang itu.”Maka Mukar dan nakir pun memukulnya dengan palu dari besi dan diterangkan andaikata kalau semua makhluk berkumpul sudah tentu tidak akan dapat mengelak dari pukulan tersebut, dengan pukulan tersebut maka menyalalah kuburnya dengan api dan kuburnya akan menjadi sempit hingga tersepit tulang-tulangnya.
Setelah itu datanglah seorang lelaki menghampirinya dengan rupa yang paling buruk dan hina, baunya cukup busuk dan berkata lelaki itu:”Allah s.w.t. telah membalas kejahatanmu, maka demi Allah tidaklah kamu melakukan suatu kebajikan, tapi kamu sentiasa lalai untuk taat dan sentiasa melakukan kemaksiatan kepada Allah s.w.t.”. Mayat bertanya:”Siapakah kamu?, Berkatalah lelaki itu:”Akulah amal perbuatanmu yang jahat.”Lalu dibukakan pintu nerakaa dan ia pun melihat tempat tinggalnya yang tetap hingga datangnya hari kiamat.
Ada diterangkan bahawa orang mukmin difitnah dalam kubur selama 7 hari dan orang kafir pula sampai 40 hari Rasulullah s.a.w. bersabda:”Sesiapa yang mati pada hari Jumaat Allah s.w.t. akan menyelamatkannya dari fitnah kubur.”

Selasa, 14 Januari 2014

Idris as dan Malaikat Izrail

Cerita Nabi Idris as – Kisah dengan malaikat maut Izroil

Cerita Nabiyullah Idris as

Sebuah cerita islami yaitu yang mengulas tentang cerita Nabi Idris merupakan salah satu rosul utusan Allah SWT yang diberi tugas untuk menyampaikan risalah kepada kaumnya. Nabi Idris diberi hak kenabian oleh Allah setelah nabi Adam As. Nabi Idris hidup sekitar tahun 4533 sampai dengan 4188 sebelum masehi.
Nabi idris as merupakan keturunan keenam dari Nabi Adam as. Berikut merupakan Silsilah lengkap asal usul nabi idris adalah, Idris bin yarid bin Mahlail bin qainan bin anusy bin syits bin adam. Menurut kitab tafsir, nabi istris hidup seribu tahun setelah Nabi Adam as wafat.
Cerita Nabi Idris as - Kisah dengan malaikat maut Izroil
Nabi idris merupakan hamba Allah yang selalu mempelajari mushaf-mushaf nabi adam as. Ia juga mendapat gelar sebagai ”Asadul Usud” yang artinya Singa, karena ia tidak pernah putus asa ketika menjalankan tugasnya sebagai seorang Nabi. Ia tidak pernah takut menghadapi umatnya yang kafir. Namun ia tidak pernah sombong, ia juga memiliki sifat pemaaf.
Selain sifat yang terpuji, Nabi idris as sebagai rosul Allah juga dianugrahi dengan berbagai kepandian dan kemahiran dalam berbagai disiplin ilmu, ia juga dianugrahi kemampuan untuk membuat berbagai peralatan untuk mempermudah kegiatan atau pekerjaan manusia.  Dalam beberapa kisah islam, ia dikisahkan sebagai nabi pertama yang mengenal tulisan, menguasai berbagai bahasa, ilmu perhitungan, ilmu alam, astronomi dan lain lain.
Cerita Nabi Idris – Pada masa nabi idris, pernah suatu ketika banyak manusia melupakan Allah, sehingga Allah pun menghukum manusia dengan membuat kemarau yang panjang. Kemudian nabi idris pun turun tangan, ia memohon kepada Allah untuk mengakhiri hukum kemarau panjang tersebut. Allah menghabulkan permohonan nabi idris itu, dan lalu musim kemarau pun berakhir, hujan turun.
 Nabi Idris as diutus oleh Allah untuk menegakkan agama Allah, mengajarkan tauhid, dan beribadah menyebambah kepada Allah serta memberi beberapa pedoman hidup bagi pengikutnya supaya selamat dari siksaan di dunia maupun di akhirat.
Nabi Idris as disebutkan dalam sebuah hadist sebagai salah seorang dari nabi-nabi pertama yang berbicara dengan Nabi Muhammad SAW dalam salah satu surga selama Mi’raj. Ketik Nabi Muhammad sedang melakukan perjalanan Isra’ Mi’raj ke langit, beliau bertemu Nabi Indris as. Nabi Muhammad bertanya kepada malaikat Jibril yang mendampinya saat itu  ” Siapa orang ini?”
Malaikat jibril menjawab ”Inilah Idris”
Nabi idris as diyakini sebagai seorang penjahit berdasarkan hadist  ; Ibnu Abbas berkata, ”Dawud adalah seorang pembuat perisai, Adam seorang petani, Nuh seorang tukang kayu, idris seorang penjahit dan musa adalah penggembala” (dari Al-Hakim)

 Nasihat Nabi Idris as

Nabi Idris as mempunyai beberarapa nasihat dan untaian kata mutiara, antara lain sebagai berikut :
Kesabaran yang diserai iman kepada Allah (akan) membawa kemenangan, orang yang bahagia adalah orang yang waspada dan mengharapkan syafaat dari Tuhannya dengan amal-amal salehnya, Bila kamu memohon sesuatu kepada Allah dan berdoa, maka ikhlaskanlah niatmu. Demikian pula (untuk) puasa dan salatmu, janganlah bersumpah palsu dan janganlah menutup-nutupi sumpah palsu supaya kamu idak ikut berdosa, Taatlah kepada rajamu dan tundukklah kepada pembesarmu serta penuhilah selalu mulutmu dengan ucapan syukur dan puji kepada Allah. Janganlah iri hati kepada orang-orang yang baik nasibnya karema mereka tidak akan banyak dan lama menikmati kebaikan nasibnya. Barang siapa melampaui kesederhanaan tidak sesuatu pun akan memuaskannya. Tanpa membagi-bagikan nikmat yang diperolehnya, seorang tidak dapat bersyukur kepada Allah atas nikmat-nikmat yang diperoleh itu.
Allah pun memberikan mukjizat kepadanya berupa kepandaian di segala bidang. Di antara mukjizat nabi Idris as adalah sebagai berikut; Hebat dalam menunggang kuda, pada saat itu sedikit orang yang dapat menunggang kuda, ia dapat menulis. Ketika itu tidak ada umatnya yang dapat menulis. Ia dapat menjahit pakaian, pada saat itu, belum ada yang mampu menjahit pakaian.
Nabi idris as mendapat kitab dari Allah SWT sebanyak 30 Shohifah. Dalam kita ini berisi jaran kebenaran seperti halnya Al Qur’an. Kitab itu merupakan petunjuk yang disampaikan kepada ummatnya. Sehingga ummatnya yang sudah rusak akhlaknya sedikit demi sedikit kembali ke jalan yang benar.

Kisah Nabi Idris dan Malaikan maut Izroil

Setiap hari malaikat Izroid dan Nabi Idris as beribadah bersama. Suatu kali, sekali lagi Nabi Idris as mengajukan permintaan ”Bisakah engkau membawa saya melihat surga dan neraka?”
Malaikat izroil pun menjawab ”Wahai Nabi Allah, lagi lagi permintaanmu aneh”
Nabi idris pun di bawa ke tempat yang ingin dilihatnya, tentunya malaikat izrois telah memohon izin kepada Allah, dan Allah mengizinkannya.
Malaikat izroil berkata lagi ”Ya Nabi Allah, mengapa ingin melihat neraka? Bahkan para malaikat pun takut untuk melihatnya”
Kemudian Nabi Idris pun menjelaskan alasannya ”Terus terang, saya takut sekali kepada azab Allah itu. Tapi mudah-mudahan, iman saya menjadi lebih tebal setelah melihatnya”
Cerita Nabi Idris – Saat malaikat izroil dan Nabi Idris sampai di dekat neraka, nabi idris as langsung pingsan. Malaikat penjaga neraka merupakan sosok yang sangat menakutkan. Ia menyeret dan menyiksa manusia-manusia yang durhaka kepada Allah semasa hidupnya. Nabi Idris as tidak sanggup menyaksikan berbagai siksaan yang sangat mengerikan itu. Tidak ada pemandangan yang lebih mengerikan dibandingkan dengan neraka. Api berkobar dahsyat, bunyi yang bermuruh menakutkan dan hal-hal yang mengerikan lainnya.
 Nabi idris meninggalkan neraka dengan tubuh yang lemas. Selanjutnya, Nabi Idris di bawah oleh  malaikat izroil ke surga. Malaikat Izroil mengucapkan salam kepada malaikat penjaga pintu surga yaitu Malaikat Ridwan, Assalamu’alaikum …” berbeda dengan malaikat penjaga neraka, malaikat Ridwan memiliki paras yang tampan, wajahnya selalu berseri-seri dan dihiasai dengan senyum yang ramah. Siapaun akan senang untuk memandangnya. Selain itu juga menampilkan sikap yang amat sopan, lemah lembut ketika mempersilahkan para penguni surga memasuki tempat yang penuh kedamaian dan kenikmatan itu.
 Tidak berbeda saat melihat neraka, nabi idris nyaris pingsan saat melihat surga, bukan karena takut, tapi karena terpesona. Begitu indah dan menakjubkan apa yang ada di surga. Subhanallah, Subhanallah, Subhanallah.. ucapan nabi Idris berulang-ulang karena ia begitu terpukau oleh keindahan surga.
Cerita nabi Idris – Dilihatnya sunga-sungai yang airnya begitu bening seperi kaca. Sementara itu di pingir sungai terdapat pohon-pohon yang bagian batangnya terbuat dari peak dan emas. Lalu ada juga istana-istaina untuk para penghuni surga. Di setiap penjuru ada pohon yang menghasilkan buah-buahan, buahnya pun begit segar, ranum dan harum.
Nabi idris juga mempunyai kesempatan untuk berkeliling, ia diiringin oleh para pelayan surga. Mereka merupaka para bidadari yang cantik jelita dan anak-anak mudah yang sangat tampan wajahnya. Mereka menampilkan tingkah laku yang baik, dan sopan saat berbicara. Tiba tiba nabi idris iingin meminum air sungai surga. Nabi idris pun meminta izin, ”bolehkah saya meminumnya? Airnya kelihatan sejuk dan segar sekali”
Lalu malaikat izroil mengizinkannya, ”Silahkan minum, inilah minuman untuk penguni surga.” Jawab malaikat izroil. Pelayan surga datang membawa segelas minum yang terbuat dari emas dan perak. Nabi idris kemudian meminum air itu dengan nikmat. Dia begitu bersyukur diberi kesempatan bisa menikmati air minum yang begitu segar dan luar biasa enak.  Minuman yang selezat itu tidak pernah ia bayangkan sebelumnya. Ucapan hamdalah berkali-kali pun terucap dari mulutnya ”Alhamdulillah, Alhamdulillah, Alhamdulillah”
Setelah nabi idris puas melihat surga, akhirnya tiba jug waktu baginya untuk meninggalkan surga dan kembali lagi ke bumi. Namun ia tidak mau kembali lagi ke bumi. Hatinya sudah terpikat oleh keindahan dan kenikmatan surga milik Allah yang maha kuasa.
Nabi idris as pun berkata ”Saya tidak mau keluar dari surga ini, saya ingin beribadah kepada Allah sampai hari kimata nanti,”
Malaikat izroil pun menjawab ”Tuan boleh tinggal di sini setelah kiamat nanti, setelah semua amal ibadah dihisab oleh Allah, baru tuan bisa menghuni surga bersama para Nabi dan orang beriman lainnya,”
Namun Allah merupakan Tuhan Yang Maha pengasih, terutama kebada Nabi-Nya. Allah pun mengkaruniakan sebuah tempat yang begitu mulia di langit sana, dan nabi idris merupakan satu-satunya nabi yang tinggal di surga tanpa mengalami kematian. Ketika dibawa ke tempat mulia itu, saat itu nabi idris baru berusia 82 tahun.cerita nabi idris
Ada 4 ayat dalam Al Qur an yang berhubungan dengan kisah Nabi Idris as, ayat-ayat tersebut saling terhubungan di dalam surah maryam dan surah Al-Anbiya’. ”dan ceritakanlah (hai muhammad kepada mereka, kisah) Idris yang terdapat tersebut di dalam Al Qur an. Sesungguhnya ia merupakan orang yang sangat membenarkan dan seorang nabi. Dan kami telah mengangkatnya ke martabat yang tinggi (Qs. 19 : 56 – 57)
”Dan (ingatlah kisah) ismail, idris, dan Dzulkifli. Semua mereka termasuk orang-orang yang sabar. Kami telah memasukan mereka ke dalam rahmat Kami. Sesungguhnya mereka termasuk orang-orang yang sabar.” (Qs. 21 : 85 – 86)
Semoga cerita nabi idris di atas bisa kita ambil hikmahnya, semakin meyakini adanya surga dan neraka. Meningkatkan iman dan takwa kita agar diizinka masuk surga, menjalankan segala perintah dan menjauhi larangan Allah agar tidak terkena siksa api neraka. Aamiin.

MALAIKAT JIBRIL DAN MALAIKAT MIKAIL MENANGIS…

KISAH MALAIKAT JIBRIL
DAN MALAIKAT MIKAIL MENANGIS…

Dalam sebuah kitab karangan Imam al-Ghazali menyebutkan bahawa iblis itu sesungguhnya namanya disebut sebagai al-Abid (ahli ibadah) pada langit yang pertama, pada langit yang keduanya disebut az-Zahid. Pada langit ketiga, namanya disebut al-Arif. Pada langit keempat, namanya adalah al-Wali. Pada langit kelima, namanya disebut at-Taqi. Pada langit keenam namanya disebut al-Kazin. Pada langit ketujuh namanya disebut Azazil manakala dalam Luh Mahfudz, namanya ialah iblis.


Dia (iblis) lupa akibat urusannya. Maka Allah S.W.T telah memerintahkannya sujud kepada Adam. Lalu iblis berkata, “Adakah Engkau mengutamakannya daripada aku, sedangkan aku lebih baik daripadanya. Engkau jadikan aku daripada api dan Engkau jadikan Adam daripada tanah.”
Lalu Allah S.W.T berfirman yang maksudnya, “Aku membuat apa yang aku kehendaki.” Oleh kerana iblis memandang dirinya penuh keagungan, maka dia enggan sujud kepada Adam A.S kerana bangga dan sombong.
Dia berdiri tegak sampai saatnya malaikat bersujud dalam waktu yang berlalu. Ketika para malaikat mengangkat kepala mereka, mereka mendapati iblis tidak sujud sedang mereka telah selesai sujud. Maka para malaikat bersujud lagi bagi kali kedua kerana bersyukur, tetapi iblis tetap angkuh dan enggan sujud. Dia berdiri tegak dan memaling dari para malaikat yang sedang bersujud. Dia tidak ingin mengikut mereka dan tidak pula dia merasa menyesal atas keengganannya.
Kemudian Allah S.W.T merubahkan mukanya pada asalnya yang sangat indah cemerlangan kepada bentuk seperti babi hutan. Allah S.W.T membentukkan kepalanya seperti kepala unta, dadanya seperti daging yang menonjol di atas punggung, wajah yang ada di antara dada dan kepala itu seperti wajah kera, kedua matanya terbelah pada sepanjang permukaan wajahnya. Lubang hidungnya terbuka seperti cerek tukang bekam, kedua bibirnya seperti bibir lembu, taringnya keluar seperti taring babi hutan dan janggut terdapat sebanyak tujuh helai.
Setelah itu, lalu Allah mengusirnya dari syurga, bahkan dari langit, dari bumi dan ke beberapa jazirah. Dia tidak akan masuk ke bumi melainkan dengan cara sembunyi. Allah S.W.T melaknatinya sehingga ke hari kiamat kerana dia menjadi kafir. Walaupun iblis itu pada sebelumnya sangat indah cemerlang rupanya, mempunyai sayap emapt, banyak ilmu, banyak ibadah serta menjadi kebanggan para malaikat dan pemukanya, dan dia juga pemimpin para malaikat karubiyin dan banyak lagi, tetapi semua itu tidak menjadi jaminan sama sekali baginya.
Ketika Allah S.W.T membalas tipu daya iblis, maka menangislah Jibril A.S dan Mikail. Lalu Allah S.W.T berfirman yang bermaksud, “Apakah yang membuat kamu menangis?” Lalu mereka menjawab, “Ya Allah! Kami tidaklah aman dari tipu dayamu.”
Firman Allah bagi bermaksud, “Begitulah aku. Jadilah engkau berdua tidak aman dari tipu dayaku.”
Setelah diusir, maka iblis pun berkata, “Ya Tuhanku, Engkau telah mengusir aku dari Syurga disebabkan Adam, dan aku tidak menguasainya melainkan dengan penguasaan-Mu.”
Lalu Allah berfirman yang bermaksud, “Engkau dikuasakan atas dia, yakni atas anak cucunya, sebab para nabi adalah maksum.”
Berkata lagi iblis, “Tambahkanlah lagi untukku.” Allah berfirman yang maksudnya, “Tidak akan dilahirkan seorang anak baginya kecuali tentu dilahirkan untukmu dua padanya.”
Berkata iblis lagi, “Tambahkanlah lagi untukku.” Lalu Allah berfirman dengan maksud, “Dada-dada mereka adalah rumahmu, engkau berjalan di sana sejalan dengan peredaran darah.”
Berkata iblis lagi, “Tambahkanlah lagi untukku.” Maka Allah berfirman lagi yang bermaksud, “Dan kerahkanlah terhadap mereka pasukan berkuda dan pasukan yang berjalan kaki, ertinya mintalah tolong menghadapi mereka dengan pembantu-pembantumu, baik yang naik kuda mahupun yang berjalan kaki. Dan berserikatlah dengan mereka pada harta, iaitu mendorong mereka mengusahakannya dan mengarahkannya ke dalam haram.”
“Dan pada anak-anak, iaitu dengan menganjurkan mereka dalam membuat perantara mendapat anak dengan cara yang dilarang, seperti melakukan senggama dalam masa haid, berbuat perkara-perkara syirik mengenai anak-anak itu dengan memberi nama mereka Abdul Uzza, menyesatkan mereka dengan cara mendorong ke arah agama yang batil, mata pencarian yang tercela dan perbuatan-perbuatan yang jahat dan berjanjilah mereka.” (Hal ini ada disebutkan dalamsurah al-Isra ayat 64 yang bermaksud : “Gerakkanlah orang yang engkau kuasai di antara mereka dengan suara engkau dan kerahkanlah kepada mereka tentera engkau yang berkuda dan yang berjalan kaki dan serikanlah mereka pada harta dan anak-anak dan berjanjilah kepada mereka. Tak ada yang dijanjikan iblis kepada mereka melainkan (semata-mata) tipuan.”

Kamis, 06 Juni 2013

Kisah Nabiyullah Isa as.

Sepasang suami-istri dari Bani Israel bernama Imran bin Matsan dan istinya Hannah bin Faqudz sudah ber tahun2 berumah tangga namun belum dikaruniai keturunan. Merka selalu bedoa bahkan Hannah bernazar akan menyedekahkan anaknya jika lahir ke Baitul Maqdis ( Majidil Aqsa ) di Palestina. Allah mendengar & mengabulkan doa mereka, maka Hannah istri Imran melahirkan bayi perempuan yang di beri nama Maryam yang artinya “Ibadah” (orang2 Nasarah menyebutnya Maria). Hanna ingat akan nazarnya jika punya anak akan di sedekahkan ke Baitul Maqdis untuk mengabdi. Lalu bayiya di serahkan ke Nabi Zakaria bin Barkhaya yang memang adalah paman Hannah ibu Maryam, untuk kelak Maryam bisa mengabdi di Baitul Maqdis. Nabi Zakaria bin Barkhaya AS bersama Isya istrinya adalah penjaga mihrab Baitul Maqdis Palestina. 
Singkatnya, Maryam tumbuh menjadi gadis dewasa dalam asuhan Nabi Zakaria bersama istrinya. Pada suatu hari Maryam dikejutkan oleh panggilan suara seorang lelaki yang yernyata adalah Malaikat Jibril yang berwujud manuasia sempurna di utus oleh Allah untuk menemui Maryam di Mihrab baitul Maqdis

Kata Jibril : “Hai Maryam, sesungguhnya Allah telah memilih kamu, menyucikan kamu dan melebihkan kamu atas segala wanita di dunia (yang semasa dengan kamu), taatlah kepada Tuhanmu, sujud dan ruku’lah bersama orang-orang yang ruku’.” (Ali Imran: 42-43).

Sejak itu ia merasa kekuatan dan masa mudanya meninggalkan dirinya dan digantikan dengan kesucian dan kekuatan yang lebih banyak. Maryam mengetahui, ia akan memikul tanggung jawab besar.
Suatu hari, Zakaria menemukan sesuatu yang asing dan aneh pada diri maryam. Setiap kali Zakaria mengunjungi Maryam dan memasuki Mihrab, ia mendapati disana, telah terhidang makanan yang berlimpah. Padahal, ia merasa yakin tidak ada orang lain yang masuk. Dengan penuh keheranan, Zakaria bertanya. “Hai Maryam, darimana kamu peroleh rezeki ini?”
“Makanan itu dari sisi Allah,” jawab Maryam. “Sesungguhnya Allah memberi rezeki kepada siapa yang dikehendaki-Nya tanpa perhitungan.”
Dari kejadian itu, Zakaria merasa Allah telah mengkhususkan Maryam dengan kedudukan yang mulia yang tidak dimiliki orang lain.

Suatu saat, Jibril dengan menjelma sebagai manusia mendatangi Maryam di mihrabnya. Dalam kekagetannya, Maryam bertanya, “Apakah engkau menusia yang mengenal Allah SWT dan bertakwa kepada-Nya?. 
Sambil tersenyum orang itu ( Malaikat Jibril ) menjawab,: “Sesungguhnya aku ini utusan Tuhanmu, untuk memberimu seorang anak laki-laki yang suci.” (QS Maryam: 19).

Maryam tetap curiga, kehadiran laki-laki itu, bagaimana pun sangat mencurigakan, apalagi ia hendak memberi anak, sementara Maryan tidak pernah disentuh seorang lelaki pun.
“Bagamana akan ada bagiku seorang anak lelaki, sementara tidak pernah seorang manusia pun menyentuhku dan aku bukan pula seorang pezina.” (QS Maryam: 20).
“Demikianlah Tuhanmu berfirman,” jawab Jibril. “Hal itu adalah mudah bagiku dan agar dapat kami menjadikannya sebagai suatu tanda bagi manusia dan sebagai rahmat dari kami, dan hal itu adalah suatu perkara yang sudah diputuskan.” (QS Maryam: 21).

Pada suatu hari, Maryam pergi ke suatu tempat yang jauh. Ia merasa sesuatu akan terjadi hari itu. Kakinya membimbingnya menuju tempat yang dipenuhi pohon kurma. Tempat itu tidak biasa dikunjungi siapapun saking jauhnya.

Di bawah pohon kurma yang tinggi besar, Maryam merasakan sakit pada perutnya. “Aduhai, alangkah baiknya aku mati sebelum ini, dan aku menjadi sesuatu yang tidak berarti, lagi dilupakan.” (QS Maryam: 23).

Singkat cerita, setelah Maryam melahirkan sendirian dibawah pohon kurma yang tinggi, hati Maryam penuh keraguan karena telah melahirkan bayi laki2 tanpa pernah di sentuh oleh seorang lelaki dan akan menjadi fitnah di kalangan Bani Israel.
Ketika keraguan menyelimutinya, tiba-tiba anak yang baru lahir itu ( Isa AS) berkata: “Janganlah kamu bersedih hati, sesungguhnya Tuhanmu telah menjadikan anak sungai di bawahmu. Dan goyanglah pangkal pohon kurma itu ke arahmu, niscaya pohon itu menggugurkan buah kurma yang masak untukmu, makan, minum, dan bersenang hatilah kamu. Jika kamu melihat seorang manusia, katakanlah, sesungguhnya aku telah bernazar berpuasa untuk Tuhan yang Maha Pemurah, aku tidak akan berbicara dengan seorang manusiapun pada hari ini.” (QS Maryam: 24-26).

Ketika tiba saatnya, Maryam kembali ke Baitulmaqdis, waktu menujukkan Ashar. Pasar besar yang terletak di jalan yang dilalui Maryam menuju masjid di penuhi banyak orang. Kehadiran Maryam yang membopong seorang bayi mungil segera menarik perhatian orang-orang yang lalu lalang di pasar itu. Mereka bertanya kepada Maryam dengan nada sumbang sembari mencibir. 
“Hai Maryam, sesungguhnya kamu telah melakukan sesuatu yang amat mungkar.” (QS Maryam: 27).

Mereka telah menuduh Maryam telah melakukan pelacuran. Di mata mereka, Maryam telah berbuat nista dan hina. Dengan ketabahan yang tinggi, Maryam menyerahkan segalanya kepada Allah SWT. Sementara tangannya menunjuk ke arah Isa. Mereka memahami, Maryam berpuasa dari pembicaraan dan meminta kepada mereka agar bertanya langsung kepada anak itu. 
“Bagaimana kami akan bicara dengan bayi yang masih dalam ayunan?” (QS Maryam: 29).

Belum selesai mereka mengolok-olok, Isa berkata : 
“Sesungguhnya aku ini hamba Allah. Dia memberiku Al-Kitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang Nabi, dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkati dimana saja aku berada. Dan Dia memerintahkan kepadaku (mendirikan) salat dan (menunaikan) zakat selama aku hidup. Dan berbakti kepada Ibuku dan Dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi celaka. Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku, pada hari aku dilahirkan, pada hari aku meninggal, dan pada hari aku di bangkitkan hidup kembali.” (QS Maryam: 30-33).

Kisah anak Maryam ( Isa AS.) menjadi bahan pembicaraan di daerah Baitul Lahmin yang oleh orang2 Romawi menyebutnya Kota Betlehem
Sebaliknya, para pendeta Yahudi merasa akan terjadi suatu tragedi kepribadian yang akan datang kepada mereka dengan kelahiran anak Maryam. Kedatangan Almasih berarti mengembalikan manusia kepada penyembahan semata-mata kepada Allah. Ini berarti menghapus agama Yahudi yang mereka yakini.
Isa tumbuh dalam pemeliharaan Ibunya sebagaimana anak-anak kecil lainnya. Hanya saja Isa, banyak diberi mukjizat oleh Allah. Sejak kecil ia bisa memberi tahu sesama temannya tentang apa yang hendak mereka makan, ia juga mampu mengungkapkan apa yang disimpan orang-orang di rumahnya. Ia juga tampak cerdas.

Suatu hari, ketika mencapai usia 30 tahun, bersama sang ibu, Nabi Isa AS pergi ke Bukit Zaitun – sebuah bukit yang menjadi saksi beberapa peristiwa kenabian. Di sanalah, turun Ruhul Amin (Jibril) menyampaikan Risalah Tuhan kepada Isa. Ia menerima Al-Kitab dari Allah, sebagai kitab yang membenarkan kitab sebelumnya, yaitu Taurat dan apa yang dipelajarinya dari kitab tersebut. melalui peristiwa yang amat menggetarkan, Nabi Isa AS menerima wahyu dari Allah SWT berupa kitab suci Injil, sebagai pertanda bahwa ia telah diangkat sebagai Nabi.
Nabi Isa AS. Berkata kepada Maryam : “Ibu, hamba telah di utus oleh Allah ke Bani Israel. Untuk menjalankan tugas ini hamba harus melalui jalan yang penuh perjuangan, penderitaan, dan kesewenang-wenangan.,

Singkatnya, setelah Isa AS. Diangkat oleh Allah mejadi Nabi & Rasul, maka Nabi Isa AS bersama ibunya Maryam melewati hari2nya dengan berda’wah.
Nabi Isa diutus oleh Allah SWT untuk membenahi kaum Bani Israel yang hidupnya sangat kufur. Semua ajaran Nabi Musa AS yang hidup sekian abad sebelumnya dikoyak-koyak dan diputarbalikkan sedemikian rupa, sehingga yang halal menjadi haram, dan yang haram menjadi halal. Kitab suci Taurat yang seharusnya menjadi panutan malah mereka buang jauh-jauh, sehingga perilaku mereka benar-benar keterlaluan. dan oleh karena itu harus dibenahi.
Akan tetapi dasar moral Bani Israel kaum Yahudi sejak zaman Nabi Musa AS yang membebaskan Bani Israel dari kekejaman Fir’aun memang tidak pernah mau menyembah Allah sesuai ajaran Nabi Musa AS di dalam kitab Taurat, kini keturunan Bani Israel pun tidak mau mengikuti ajaran Allah yang dibawa oleh Nabi Isa AS, Bani Israel tetap saja tidak mau percaya. Mereka bahkan menolak dan melancarkan fitnah keji, dengan menuding bahwa bahwa Isa adalah Nabi palsu. Mereka berusaha menjatuhkan waibawa dengan meminta agar Nabi Isa menunjukkan mukjizat di depan umum. Buat Nabi Isa hal itu tentu bukan masalah berat. Dengan memanjatkan doa kepada Allah SWT, terciptalah seekor burung Merpati yang terbuat dari segumpal tanah.

Pada kesempatan lain, Nabi Isa menunjukkan mukjizat dengan menyembuhkan penderita Kusta, orang yang buta sejak lahir, bahkan menghidupkan orang yang baru saja meninggal. Akibatnya banyak orang berduyun-duyun minta kesembuhan. Namum hal itu tidak membuat mereka percaya kepada Nabi Isa,  bahkan semakin memusuhi. Kaum Yahudi dari Bani Israel mempengaruhi Penguasa Romawi, bahwa Nabi Isa AS berserta pengikutnya akan memberontak dan mau menguasai Romawi.

Nabi Isa AS menyadari adanya fitnah dari bani Israel, maka Nabi Isa berserta ibunya Maryam & muridnya 11 orang yang disebut Kaum Hawariyun meninggalkan Palestina demi keselamatan ummatnya.
Tibalah mereka disebuah padang tandus tidak berpenghuni, terjebak oleh alam, tidak ada sumber makanan dan minuman.
Setelah berhari-hari berada di sana dan kehabisan bahan makanan, mereka pun kelaparan, tapi tidak bisa mencari jalan keluar. Akhirnya mereka menghadap Nabi Isa AS. “Kalau berlama-lama tinggal disini, darimana kita akan mendapat makanan dan minuman, padahal persediaan bahan makanan kita sudah habis, tenaga telah terkuras, sehingga untuk melangkah pun sulit. Apakah tuhan tidak kuasa menurunkan makanan dari langit? Kata salah seorang diantara mereka.

Menyadari keadaan itu Nabi Isa AS tertawa, “Bertakwalah kamu kepada Allah SWT, jika kamu betul-betul orang beriman.” Tapi masalahnya bukan takwa dan iman, melainkan mereka telah terdesak oleh kelaparan. “Jika mukjizat hidangan dari langit itu nyata, kami akan lebih beriman dan bertakwa,” kata mereka serempak.” Maka Nabi Isa pun bermunajat kepada Allah SWT, sambil menengadahkan kedua belah tangannya ke langit. “Ya Allah berilah kami rezeki, karena engkaulah sang Maha Pemberi Rezeki.”

Allah Maha Mendengar, doa Nabi Isa itu dikabulkan. Allah Berfirman, “Sesungguhnya aku akan menurunkan hidangan itu kepadamu, tapi barang siapa diantara kamu kafir sesudah hidangan itu aku turunkan, aku akan menyiksa dengan siksaan  yang belum pernah aku turunkan kepada siapapun di antara umat manusia.” Benar Allah menurunkan hidangan dari langit, hidangan itu begitu mewah, lezat dan berlimpah, dengan aroma yang mengundang selera. Lezatnya tak tertandingi oleh makanan apapun yang ada di bumi. Mereka pun makan sepuas-puasnya, sambil bersyukur atas hidangan tersebut, keimanan mereka juga semakin bertambah.
Di tempat persembunyiannya, Nabi Isa AS bersama muridnya Kaum Hawariyun, sehingga umat Nabi Isa semakin bertambah banyak. Sampai pada suatu hari, tiba2 tempat persembunyian Nabi Isa dan para pengikutnya ketahuan dan dikepung oleh tentara Romawi. Mereka ketakutan dan melarikan diri menjauhi Nabi Isa, termasuk Kaum Hawariyun yang jumlahnya hanya 11 orang itu. Mereka menyelamatkan diri entah kemana. Nabi Isa pun tinggal sendirian. Dalam situasi sangat kritis dan berbahaya itulah, Allah SWT me wafatkan lalu mengangkat Nabi Isa AS ke surga.

Penemuan tempat persembunyian Nabi Isa itu tiada lain akibat ulah Yahuda alias Yudas Iskariot, yang termasuk salah satu murid  Nabi Isa sendiri. 
Rupanya Yahuda lebih tergiur oleh iming-iming hadiah yang ditawarkan oleh Kaisar Romawi, Herodes, daripada Iman dan takwa. Lalu berkhianat pada Nabi Isa AS & Allah. Yahuda melaporkan keberadaan Nabi Isa dan para muridnya kepada pendeta dan pemuka Bani Israel, ketika mereka sedang menyusun tuduhan palsu seolah-olah Nabi Isa akan melancarkan pemberontakan.

Tapi, ketika tentara Romawi mengepung tempat persembunyian tersebut, ternyata Nabi Isa sudah tidak ada, karena sudah diangakat oleh Allah SWT ke surga. Maka pasukan Romawi pun mencurigai seorang lelaki yang ada di sekitar tempat persembunyian tersebut, yang wajahnya oleh Allah SWT dibuat mirip dengan Nabi Isa AS. Dia tiada lain adalah Yahuda, sang pengkhianat itu. Tak pelak, Yahuda pun ditangkap dan disalib beramai-ramai oleh tentara Romawi, setelah sebelumnya diarak keliling kota dengan stempel sebagai Nabi Palsu.

Namun sebagian orang “menganggap bahwa di salib adalah Nabi Isa AS”

Enam tahun kemudian, ibunda Nabi Isa AS. Maryam, wafat. Akan halnya para murid setia Nabi Isa, yaitu kaum Hawariyun, mereka hidup sembunyi2, tapi tetap berdakwah.
Belakangan mereka berpencar ke seantero negeri di sekitar Palestina. Mereka inilah yang kemudian menuliskan “INJIL” sesuai dengan ingatan mereka masing2, sehingga kemudian dikenal berbagai versi Injil, seperti Injil MatheusInjil Yohannes, Injil Lukas, Injil Markus. Sementara Kitab Injil yang diterima oleh Nabi Isa AS dari Allah SWT melalui Malaikat Jibril di bukit Zaitun, diyakini raib ketika Nabi Isa “Diangkat” oleh Allah SWT ke Surga.

Padahal bersamaan di angkatnya Nabi Isa AS naik ke atas Surga, di angkat pula kitab Injil yang di wahyukan kepada Nabi Isa AS, karena ajarannya di putar balikkan oleh kaum Yahudi Bani Israel.

Menurut pandangan dan ajaran Islam, Nabi Isa AS tidak disalib, melainkan diangkat oleh Allah SWT ke Surga. Sementara yang disalib sebenarnya adalah sang pengkhianat, Yahuda alias Yudas Iskariot.

Masa kenabian Isa AS sangat singkat, hanya lima tahun. Tapi, bahkan Allah sendiri sangat menghormatinya, dengan menjulukinya sebagai Ruhulquddus, yaitu Roh Allah yang kudus, suci.

Kisah Perut Rasulullah Berbunyi

Perut Rasul Allah Berbunyi

Suatu ketika Rasulullah SAW menjadi imam shalat. Para sahabat yang menjadi makmum di belakangnya mendengar bunyi menggerutup seolah-olah sendi-sendi pada tubuh Rasulullah bergeser antara satu sama lain.

Sayidina Umar yang tidak tahan melihat keadaan baginda itu langsung bertanya setelah selesai sholat, ”Ya Rasulullah, kami melihat seolah-olah tuan menanggung penderitaan yang amat berat, apakah Anda sakit?” Namun Rasulullah menjawab, ”Tidak. Alhamdulillah, aku sehat dan segar.”

Mendengar jawaban ini Sahabat Umar melanjutkan pertanyaannya, ”Lalu mengapa setiap kali Anda menggerakkan tubuh, kami mendengar seolah-olah sendi bergesekan di tubuh tuan? Kami yakin engkau sedang sakit…”

Melihat kecemasan di wajah para sahabatnya, Rasulullah pun mengangkat jubahnya. Para sahabat amat terkejut. Ternyata perut Rasulullah yang kempis, kelihatan dililiti sehelai kain yang berisi batu kerikil untuk menahan rasa lapar. Batu-batu kecil itulah yang menimbulkan bunyi-bunyi halus setiap kali tubuh Rasulullah bergerak.

Umar memberanikan diri berkata, ”Ya Rasulullah! Adakah bila Anda menyatakan lapar dan tidak punya makanan, lalu kami hanya akan tinggal diam?”

Rasulullah menjawab dengan lembut, ”Tidak para sahabatku. Aku tahu, apa pun akan engkau korbankan demi Rasulmu ini. Tetapi apakah yang akan aku jawab di hadapan Allah nanti, apabila aku sebagai pemimpin, menjadi beban bagi umatnya?”

Para sahabat hanya tertegun. Rasulullah melanjutkan, ”Biarlah kelaparan ini sebagai hadiah Allah buatku, agar umatku kelak tidak ada yang kelaparan di dunia ini lebih-lebih lagi tiada yang kelaparan di Akhirat kelak.

Kisah Nabi Yusuf as.

Cerita Nabi Yusuf as

Sebuah Cerita islami yang mengulas tentang cerita nabi yusuf as lengkap. Ia merupakan utusan Allah yang mendapatkan berbagai ujian dalam hidupnya. Beliau menghadapi persekongkolan jahat yang justru datang dari orang-orang yang dekat dengannya, yaitu saudara-saudaranya. Mereka merencanakan untuk membunuhnya. Rencana itu mereka buat saat Nabi Yusuf as masih kecil. Kemudian Nabi Yusuf as dijual di pasar mesir lalu dia dibeli dengan harga yang sangar murah. Kemudian beliau menghadapi rayuian dari isteri seorang pria yang mempunyai jabatan penting saat itu. Ketika ia menolak rayuannya, ia pun dimasukkan ke dalam penjara. Dalam beberapa waktu, beliau menjadi tahanan di penjara. Meskipun mendapaatkan berbagai kehinaan, namun pada akhirnya beliau mampu menduduki tampuk kepemimpinan di Mesir. Beliau menjadi menteri dari raja yang pertama. Ia memulai dakwahnya di jalan Allah Yang Maha Esa dari panggung kekuasaan. Ia melaksanakan rencana Allah SWT dan menunaikan perintahnya. 

Asal Usul Nabi Yusuf as

cerita nabi yusuf as lengkapNabi Yusuf as merupakan putra urutan ke tujuh dari dua belas petara puteri Nabi Ya’qub as. Merupakan anak dari istri Nabi Ya’qub yang bernama Rahil. Dari Ibu Rahil ini Nabi Yusuf juga mempunyai adik bernama Benyamin. Nabi Yusuf dianugrahi wajah yang sangat tampan oleh Allah SWT, juga dengan tubuh yang tegap sehingga bisa membuat para wanita terpesona kepadanya.
Kisah cerita Nabi Yusuf as ada dalam satu surat penuh dalam Al Qur an yang bernama Surat Yusuf. Disebutkan bahwa sebab turunnya surat suyuf adalah karena orang orang yahudi meminta kepada Rasulullah SAW untuk menceritakan kepada mereka kisah Nabi Yusuf as. Kisah Nabi Yusuf as telah mengalami perubahan pada sebagian dant erdapat beberapa penambahan. Kemudian Allah SWT menurunkan satu surat penuh yang secara terperinci menceritakan kisah Nabi Yusuf as
Allah SWT berfirman : “Kami menceritakan kepadamu kisah yang paling baik dengan mewahyukan Al Qur’an ini kepadamu, dan sesungguhnya kamu sebelum (kami mewahyukan)nya adalah termasuk orang-orang yang belum mengetahui.” (QS. 12 : 3)
Pada suatu waktu Nabi Yusuf as bermimpi melihat sebelas bintang, mathari, dan bulan semuanya sujud kepadanya, dan mimpinya itu disampaikan kepada ayahnya yaitu Nabi Ya’qub as, sebagaimana tersebut dalam Al Qur’an berikut ini :
“(Ingatlah), ketika Yusuf berkata kepada ayahnya : “Wahai ayahku, sesungguhnya aku bermimpi melihat sebelas bintang, matahari dan bulan; kulihat semuanya sujud kepadaku”
“Ayah berkata : “Hai anakku, janganlah kamu ceritakan mimpimu itu kepada saudara-saudaramu, maka mereka membuat makar (untuk membinasakan)mu. Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi manusia” (QS. 12 : 4 – 5)
Nabi Ya’qub as mengingatkannya agar jangan sampai Nabi Yusuf as menceritakan mimpinya kepada saudara-saudaranya. Sesungguhnya saudara-saudara Nabi Yusuf as tidak menyukainya karena kedekatannya dengan ayahnya dan mereka tidak simpati dengan perhatian Nabi Ya’qub as kepadanya. Nabi Yusuf as bukanlah saudara kandung mereka di mana Nabi Yusuf as menikahi isteri kedua yang tidak melahirkan baginya anak-anak kemudian lahirlah darinya Nabi Yusuf as dan saudara kandungnya. Nabi Ya’qub as merasa bahwa anaknya itu akan mengemban suatu urusan besar, yaitu keNabian yang berada di sekitarnya.

Nabi Yusuf dan saudara-saudaranya

Nabi Yusuf as adalah anak yang dimanjakan oleh ayahnya, lebih disayang dan dicintai dibandingkan dengan saudara-saudaranya yang lain, terutama setelah ibu kandungnya Rahil meninggal atau wafat ketika Yusuf masih berusia dua belas tahun.
Perlakuan yang berbeda dari Nabi Ya’qub as kepada anak-anaknya lainnya menimbulkan rasa iri hati dan dengki di antara saudara-saudara Nabi Yusuf as yang lain, mereka merasa dianaktirikan oleh ayahnya yang mereka anggap tidak adil terhadap sesama anak, yaitu lebih memanjakan Nabi Yusuf as dari pada yang lainnya.
Rasa jengkel terhadap ayah mereka dan iri hati pada Nabi Yusuf as membangkitkan rasa setia kawan antara sauda-saudara Yusuf, persatuan dan rasa persaudaraan yang akrab di antara mereka.
Rasa sayang Nabi Ya’qub as kepada Nabi Yusuf as dan adiknya Bunyamin nampak sangat jelas. Rasa iri hati dan kebencian saudara-saudaranya juga tidak dapat ditutup-tutupi lagi. Rasa sayang Nabi Ya’qub as kepada Nabi Yusuf dan Bunyamin adiknya sebenarnya cukup wajar, karena Nabi Yusuf dan adiknya tidak memiliki ibu karena telah meninggal dunia ketika melahirkan Bunyamin. Karena sebab itulah Nabi Ya’qub sangat menyayangi Nabi Yusuf as dan adiknya Benyamin. Terlebih lagi saat Nabi Ya’qub mendengar dan mengetahui akan mimpi Nabi Yusuf as. Semakin bertambah pula pengawasannya untuk keselamatan Nabi Yusuf as dan adiknya. Hal ini menyebabkan bertambahnya kedengkian dan kebencian saudara-saudara terhadap Nabi Yusuf as dan adiknya.

Nabi yusuf dibuang ke sumur

Cerita Nabi Yusuf as, suatu hari saudara-saudara Nabi Yusuf as yang memberi dan dengki kepadanya berkumpul dan bermusyawarah untuk mengemukakan perasaan mereka masing-masing atas perlakuan Ayah mereka yang mereka anggap tidak adil kepada anak-anaknya. Dalam musyawarah ini banyumin tidak diikut sertakan karena ia adalah adik kandung Nabi Yusuf as, mereka memutuskan agar Nabi Yusuf as dibuang saja.
cerita nabi yusuf dibuang di sumur
Terjadilah dialog antara mereka dengan ayahnya dengan penuh kelembutan namun dedam yang tersembunyi di hati. Dalam hal ini diterangkan dalam Al Qur’an berikut ini :
“mereka berkata : “wahai ayah kami, apa sebabnya kamu tidak mempercayai kami terhadap Yusuf, padahal sesungguhnya kami adalah orang-orang yang menginginkan kebaikan baginya. Biarlah dia pergi bersama kami besok pagi, agar ia (dapat) bersenang-sendang dan (dapat) bermain-main, dan sesungguhnya kami pasti menjaganya”
“berkata Ya’qub : “Sesungguhnya kepergian kamu bersama Yusuf amat menyedihkanku dan aku khawatir kalau-kalau dia dimakan serigala, sedang kamu lengah dari padanya”
“Mereka berkata : “Jika ia benar-benar dimakan serigala, sedang kami golongan (yang kuat), sesungguhnya kami kalau demikian adalah orang-raong yang merugi” (Qs 12 : 11 – 14)

Mereka membujuk ayahnya agar mengizinkan Nabi Yusuf as pergi dengan mereka. Akhirnya mereka berhasil meyakinkan ayahnya yang sangat khawatir kalau-kalau Nabi Yusuf as dimakan oleh serigala. Apakah ini masuk akal? Kami sepuluh orang laki-laki, maka mana mungkin kami yang banyak ini lalai darinya? Sungguh kami akan kehilangan sifat kejantanan kami seandainya terjadi peristiwa itu. Kami jamin bahwa tidak ada seekor serigala pun akan memakannya. Karena itu, tidak ada yang perlu dikhawatirkan.
Mereka pun berhasil mengajak Nabi Yusuf as pada hari berikutnya dan pergi dengannya ke gurun. Mereka menuju tempat yang jauh belum pernah mereka tempuh. Mereka mencari sumur yang disitu sering dilewati oleh para kafilah dan mereka berencana untuk memasukkan Nabi Yusuf as ke dalam sumur itu. Allah Yang Maha Mengetahui mengilhamkan kepada Nabi Yusuf as bahwa ia akan selamat, maka tidak perlu takut. Allah yang maha kuasa menjamin bahwa Nabi Yusuf as akan bertemu dengan mereka pada suatu hari dan akan memberi tahu mereka apa yang mereka lakukan kepadanya.
Nabi Yusuf as sempat melakukan perlawanan kepada mereka, namun mereka memukulinya dan mereka memeritahkannya untuk melepas bajunya, lalu mereka menceburkannya ke dalam telah dalam keadaan telanjang. Kemudian Allah Yang Maha Kuasa mewahyukan kepadanya bahwa ia akan selamat dan karean itu ia tidak perlu takut. Di dalam telah itu terdapat air, namun tubuh Nabi Yusuf as tidak terkena hal yang membahayakan. Ia sendirian duduk di sumur itu, kemudian ia bergantungan dengan batu.
Kemudian saudara-saudara yang benci kepada Nabi Yusuf itu menyembelih hewan sejenis kambing atau rusa, lalu melumurkan darah palsu ke pakaian Nabi Yusuf as. Mereka lupa untuk merobek-robek pakaian Nabi Yusuf as. Mereka malah membawa apakain sebagaimana biasanya (masih utuh) dan hanya berlumuran darah. Peristiwa ini terjadi di malam yang gelap. Sementara itu, si ayah duduk di rumahnya lalu anak-anaknya masuk menemuinya di tengah malam di mana kegelapan malam menyembunuikan kegelapan dan kegelapan kebohongan yang siap ditampakkan. Nabi Ya’qub bertanya : “Mengapa kalian menangis? Apakah terjadi sesuatu pada kambing?Mereka berkata sambil meningkatkan tangisnya, seperti diterangkan dalam Al Qur’an berikut ini :
“Kemudian mereka datang kepada ayah mereka di sore hari sambil menangis”
 “Mereka berkata : “Wahai ayah kami, sesungguhnya kami pergi berlomba-lomba, dan kami tinggalkan Yusuf di dekat barang-barang kami, lalu dia dimakan serigala, dan kamu sekali-kali tidak akan percaya kepada kami, sekalipun kami adalah orang-orang yang benar” (Qs 12 : 17 – 18)
 Nabi Ya’qub as memegang pakaian anaknya. Lalu ia mengangkat pakaian itu dan memperhatikannya di bawah cahaya yang terdapat dalam kamar. Ia membalik-balikkan baju itu di tangannya namu ia melihat bahwa pakaian itu masih utuh dan tidak ada tanda-tanda cakaran atau robek. Serigala apa yang makan Nabi Yusuf as? Apakah ia memakan dari dalam pakaian tanpa merobek pakaiannya? Seandainya Nabi Yusuf as mengenakan pakaiannya lalu ia dimakan oleh serigala, semestinya pakaian tersebut akan robek. Seandainya ia telah melepas bajunya untuk bermain dengan saudara-saudaranya, maka bagimana pakaian tersebut dilumiri dengan darah sementara saat itu tidak menggunakan pakaian?
 Berdasarkan bukti-bukti itu, Nabi Ya’qub as mengetahui bahwa mereka berbohong. Nabi Yusuf as tidak dimakan oleh serigala. Nabi ya’qub mengetahui bahwa anak-anaknya berbohong, ia mengungkapkan hal itu dalam perkatannya yang tersebut dalam Al Qur an :
 “Mereka datang membawa baju gamisnya (yang berlumuran) dengan darah palsu. Ya’qub berkata “sebenarnya dirimu sendirilah yang memandang baik perbuatan (yang buruk) itu; maka kesbaran yang baik itulah (kesabaranku). Dan Allah sajalah yang dimohon pertolongan-Nya terhadap apa yang kamu ceritakan” (Qs 12 ; 18)
 Demikianlah perilaku Nabi Ya’qub dengan bijaksananya. Ia meminta agar diberi kesabaran dan memohon pertolongan kepada Allah SWT atas apa yang mereka lakukan terhadap putra kesayangannya.

Nabi Yusuf as ditemukan di sumur

Kemudian, ada kafilah yang sedang berjalan menuju Mesir, yaitu satu kafilah besar yang berjalan cukup jauh sehingga dinamakan Sayyarah. Semua kafilah itu menuju sumur, mereka berhenti untuk menambah air. Mereka menghulurkan timba ke sumur. Lalu Nabi Yusuf as bergelantung pada timba tersebut. Orang yang mengulur timba mengira bahwa timbanya telah penuh dengan air. Namun setelah dilihat, kafilah itu terkejut sambil berkata “Hai, alanglah gembiranya kita, mendapat seorang anak yang tampan”
Pada saat itu aturannya adalah bahwa siapa yang menemukan sesuatu yang hilang, maka ia yang akan menjadi pemiliknya. Awalnya orang yang menemukannya sangat senang, namun ia berfikir mengenai tanggung jawab yang harus ditanggungnya, lalu muncullah rasa khawatir dalam dirinya. Kemudian untuk menghindari hal yang mengkhawatirkan tersebut ia berencana untuk menjualnya ketika tiba di mesir.

Nabi Yusuf as dijual di pasar

Setelah orang yang menemukan Yusuf itu tiba di mesir ia segera menjualnya di pasar dengan harga yang sangat murah, ketika itu Yufus dibeli orang salah satu pembesar di Mesir. Pembesar itu mengambil Nabi Yusuf as  dan menjadikan anak angkatnya, dirawatnya Yusuf dengan baik oleh isteri pembesar itu. Isteri pembesar itu bernama Zulaikha, mulai saat itu Nabi Yusuf as tinggal bersama mereka. Seperti diterangkan dalam Al Qur’an berikut ini :
 “Kemudian datanglah kelompok orang-orang musafir, lalu menyuruh seorang mengambil air, maka dia menurunkan timbanya, dia berkata ; “Oh, kabar gembira, ini seorang anak muda!” Kemudian mereka menyembunyikan dia sebagai barang dagangan. Dan Allah maha mengetahui apa yang mereka kerjakan. Dan mereka menjual Yusuf dengan harga yang murah, yiatu beberapa dirham saja, dan mereka tidak tertarik hatinya kepada Yusuf. Dan orang mesir yang membelinya berakata kepada istrinya: “Berikanlah kepadanya empat (dan layanan) yang baik, boleh jadi ia bermanfaat kepada kita atau kita pungut dia sebagai anak” dan demikian pulalah kami memberikan kedudukan yang baik kepada Yusuf di muka bumi (mesir), dan agar kami ajarkan kepadanya ta’bir mimpi. Dan Allah berkuasa terhadap urusan-Nya, tetapi kebanyakan manusia tiada mengetahuinya” (Qs 12 : 19 – 21)
Lelaki yang membeli Nabi Yusuf as bukanlah orang sembarang tetapi ia seorang yang penting. Ia termasuk seseorang yang berasal dari pemerintah yang berkuasa di Mesir. Ia adalah seorang menteri di antara menteri-menteri raja yaitu ketua menteri yang bernama Al Aziz. 

Nabi Yusuf dan Zulaikha

 Allah Yang Maha kuasa menguatkan Nabi Yusuf as di muka bumi. Setelah dibuang disumur dan dijual di pasar ia kemudian tinggal di rumah seorang pria yang berkuasa dan Allah SWT akan mengajarinya takwil mimpi. Hari demi hari berlalu. Nabi Yusuf as pun semakin tumbuh menjadi dewasa.  Nabi Yusus as oleh Allah diberi kemampuan untuk mengendalikan suatu masalah dan ia diberi pengetahuan tentang kehidupan dan peristiwa peristiwanya. Ia juga diberi kemampuan berdialog yang dapat menarik simpati orang yang mendengarnya. Nabi Yusuf as diberi kemuliaan sehingga ia menjadi pribadi yang agung dan tak tertandingi.  Tuannya mengetahui bahwa Allah SWT memuliakannya dengan mengiim Nabi Yusuf as padanya. Ia mengetahui bahwa Nabi Yusuf memiliki kejujuran, kemuliaan, dan istiqamah (keteguhan) lebih dari siapaun yang  pernah ia temui dalam selama hidupnya. Kisah Nabi Yusuf dan Zulaikha
Sementara itu, Zulaikha atau isteri  Al-Azis selalu mengaawasi Nabi Yusuf as. Ia duduk disampingnya dan berbincang-bincang bersamanya. Ia mengamati kejernihan mata Nabi Yusuf as. Lalu ia bertanya kepadanya dan mendengarkan jawaban dan Nabi Yusuf as. Akhirnya, kekagumannya semakin bertambah pada Nabi Yusuf as.
Al Qur an tidak menyebut sedikit pun tentang berapa usia wanita itu dan berapa usia Yusuf. Kita dapat mengamati hal itu hanya dengan perkiraan. Ia menghadirkan Yusuf saat beliau masih kecil dari sumur. Dia adalah seorang isteri yang misalnya berusia dua puluh tiga tahun, lalu ia berusia tiga puluh enam, sementara Yusuf  berumur dua puluh lima tahun. Apakah peristiwa itu memang terjadi di usia ini? Boleh jadi memang demikian. Tidakan wanita itu dalam peristiwa itu dan peristiwa sesudahnya menunjukkan bahwa ia wanira yang sudah matang dan cukup berani. Peristiwa yang diungkapkan oleh Al Qur an al kami ini merupakan puncak dari perisitwa peristiwa yang lalu.
Zulaikha jatuh cinta pada Nabi Yusuf
Zulaikah sang isteri Al Azis sangat mencintai Nabi Yusuf as. Ia merayunya dengan  terang terangan. Nabi Yusuf as yang telah terdiidik di istana seorang menteri besar di mesir dengan lingkungan yang mewah dan dikelilingi wanita yang cantik, di rayu oleh Zulaika dengan rayuan yang umumnya dilakukan oleh wanita pada laki-laki.

Meskipun telah dirayu oleh wanita yang sudah dirasuki nafsu, namun Nabi Yusuf as masih kuat ketaqwaannya. Sang wanita itu bosan karena sikap cuek dan tidak peduli Nabi Yusuf terhadapnya namun menganggap sikap Nabi Yusuf tersebut pura pura, atau menjaga image saja. Ia pun mengubah cara menggoda bukan lagi dengan bahasa isyarat, namun dengan menggoda yang lebih terang terangan. Wanita itu menutup semua pintu dan melupakan rasa malunya, kemudian ia mengunggapkan rasa cintanya Nabi Yusuf as.
 Nabi Yusuf as merupakan salah satu hamba Alla yang ikhlas, maka ia akan tersucikan dari berbagai dosa. Namun bukan berarti bahwa Nabi Yusuf as tidak memiliki nafsi sebagai seorang lelaki dan selain itu bahwa Nabi Yusuf bukan seperti malaikat yang tidak terpengaruh oleh rasa duniawi. Godaan dari wanita itu merupakan godaan yang cukup berat, namun beliu mampu untuk melawannya, karena jiwanya tidak cenderung pada nafsunya.  Kemuan atas izin Allah, jiwanya dibimbing dan ditenangkan karena ketakwaannya yang mampu melihat tanda-tanda kebenaran dari Tuhannya. Apalagi Nabi Yusuf as adalah putera Nabi Ya’qub as, seorang Nabi, Putera dari Ibhraim, yang merupakan kakek dari para Nabi dan kekasih Allah SWT.
Terjadilan pergelutan antara mereka berdua. Percakapan telah berubah dari basa lisan menuju bahasa tangan. Zulaikha  mengulurkan tangannya kepada Yusuf dan berusaha untuk memeluknya. Nabi Yusus as berputar dalam keadaan pucat wajahnya dan berlari menuju ke pintu. Lalu ia dikejar oleh wanita itu dan wanita itu menarik-narik pakaiannya. Keduanya sampai ke pintu. Namun tiba tiba itu terbuka, suaminya dan salah satu kerabatnya ada di muka pintu yang terbuka itu.
 – Setelah melihat suaminya ada di hadapannya, ia segera menggunakan kelicikannya. Saat itu tampak jelas bahwa sedang terjadi pergelutan. Nabi Yusuf as tampak gemetar dengan penuh rasa malu dan butiran-butiran keringat mengalir dari keningnya. Sebelum suaminya membuka mulut untuk memulai pembicaraan, wanita yang sebelumnya merayu Nabi Yusuf as itu mendahului berbicara dengan melontarkan tuduhan kepada Nabi Yusuf as, seperti yang diterangkan dalam Al Qur’an berikut ini :
 “Dan keduanya berlomba-lomba menuju pintu dan wanita itu menarik baju gamis Yusuf dari belakang hingga koyak dan kedua-duanya mendapati suami wanita itu di muka pintu. Wanita itu berkata : “apakah pembalasan terhadap orang yang bermaksud berbuat serong dengan isterimu, selain dipenjarakan atau (dihukum) dengan azab yang pedih” (Qs : 12 : 25)
 Wanita itu menuduh Nabi Yusuf as telah merayunya. Ia mengatakan bahwa Yusuf berusaha memperkosanya. Nabi Yusuf asmemandangi wanita itu dengan kepolosan dan kesabaran.  Sebenarnya Nabi Yusuf as berusaha menyembunyikan rahasia wanita itu namun ketika ia mulai menuduh Nabi Yusuf as terpaksa membela diri.
 Yusuf berkata : “Dia menggodaku untuk menundukkan diriku (kepadanya)” dan seorang saksi dari keluarga wanita itu memberikan kesaksian : “Jika baju gamis koyak di muka, maka wanita itu benar dan Yusuf termasuk orang-orang yang dusata. Dan jika baju gamisnya koyak di belakang, maka wanita itu yang dusta, dan Yusuf termasuk orang-orang yang benar” (Qs 12 : 26 – 27)
Kisah Nabi Yusuf dan Zulaikha – Kini giliran si suami menunjukkan reaksinya. Kami kira ia berkata : “Pelankanlah suara kalian berdua. Sesungguhnya di rumah ini terdapat banyak budak dan pembantu. Ini adalah masalah khusus”. Kepala menteri itu adalah seorang tua yang terkan tenang dan tidak gampang emosi. Kemudian kepala menteri itu duduk dan mulai mengusut kejadian itu. Ia bertanya kepada isterinya dan juga bertanya kepada Yusuf. Kemudian orang yang ada di dekat wanita itu berkata : “Sesungguhnya kunci persoalan ini terletak pada pakaian Yusuf. Jika pakaiannya robek dari depan, maka berati Yusuf memang ingin memperkosanya. Wanita itu akan merobek pakaian Yusuf untuk mempertahankan dirinya”
 Si suami berkata : “Lalu bagaimana jika pakaiannya robek dari belakang”. Seorang penengah dari keluargannya berkata : “Maka ini berarti wanita itu yang merayunya. Jadi kunci dari peristiwa ini ada pada pakaian Yusuf”. Akhirnya, pakaian itu berpindah dari satu tangan ke tangan yang lain. Kemudian seorang penengah dari keluarga mengamati robek dari belakang. Selanjutnya, kepala menteri itu pun melihatnya dan ia juga menemui bahwa pakaian itu robek dari belakang. Sehingga secara langsung tuduhan itu malah berbalik kepada si isteri.
 Ketika sang suami memastikan penghianatan isterinya, ia tampak begitu tenang dan tidak menunjukkan emosi yang berlebihan seperti kebanyakan orang, bahkan ia tidak sampai berteriak dan tidak marah. Jabatan menteri yang disandangnya memaksa untuk bersikap penuh ketenangan dan kelembutan ketika menghadapi suatu persoalan.
 “Sesungguhnya (kejadian) itu adalah di antara tipu daya kamu, sesungguhnya tipu daya kamu adalah besar”. Ia menegaskan bahwa tipu daya perempuan umumnya sangat besar (berbahaya).
 Kemudian ia menoleh pada Nabi Yusuf as, dan kemudian si suami merasa bahwa ia belum mengatatakan sesuatu pun kepada isterinya selain pertanyaan yang berhubungan dengan tipu daya kaum wanita secara umum. Ia ingin berkata kepada isterinya tentang sesuatu yang khusus. Ia berusaha untuk bersikap keras pada isterinya tetapi kekerasan itu berakhir dengan kelembutan yang terwujud dalam ucapannya :
 “(hai) Yusuf : “Berpalinglah dari masalah ini, dan (kamu hai isteriku) mohon ampunlah atas dosamu itu, karena kamu sesungguhnya termasuk orang-orang yang berbuat salah”
 Setelah pernyataan yang pertama dan nasihat yang terakhir, si suami mengakhiri masalah tersebut, lalu Nabi Yusuf as pun pergi. Tuan rumah itu tidak meminta perincian peristiwa yang terjadi antara iserinya dan pemuda yang mengabdi kepadanya. Yang ia minta adalah agar pembicaraan itu ditutup sampai di sini saja
Para wanita terpotong tangannya ketika melihat nabi yusuf as
 Masalah mengenai isteri menteri yang menggoda Yusuf  ternyata tidak bisa ditutup untuk kalangan terbatas. Meskipun terjadi di kalangan masyarakat yang terpandang tidak dapat begitu saja ditutup. Sehingga masalah yang niatnya tidak untuk diketahui orang banyak itu tersebar ke mana-mana. Peristiwa itu tersebar dari satu istana ke istana istana penguasa saa itu. Kemudian wanita-wanita yang tinggal di istana itu mulai ram-ramai menjadikan bahan pembicaraan. Beberapa saat kemudian kejadian itupun tersebar ke penjuru kota.
 Sehingga pada akhirnya berita tersebut pindah dari satu mulu ke mulut lainnya, dari satu rumah ke rumah lainnya sehingga sampailah berita yang memalukan itu sampai di terlinga isteri Al Azis atau menteri. Ia pun ingin membuat pembelaan diri dengan mengundang para isteri-isteri pembesar lainnya untuk datang ke rumahnya, untuk dijamu dengan makanan dan minuman.
 Isteri AL Aziz yang sebelumnya pernah menggoda Nabi Yusuf ini terdiam sebentar, seperti sedang berfikir. Kemudian ia menetapkan sesuatu dan memerintahkan untuk mendatagkan para juru masak. Para juru masak pun datang ke istana. Ia membertahu kepada mereka bahwa ia akan menyiapakan suatu jamian besar di istana. Ia telah menentukan berbagai macam hidangan dan minumannya. Kemudian ia memerintahkan agar meletakkan pisau pisau yang tajam di sebelah buah apel yang dihidangkan, dan juga diletakkan kain putih di sebelah wadah atau piring-piring yang ada ada apelnya, juga diletakkan batal-bantal yang memang ketika itu menjadi tradisi di masyarakat timur. Selanjutnya ia membuat undangan untuk para kaum hawa yang membicarakan petualangan cintanya dengan Nabi Yusuf as.
Ketika para tamu undangan telah hadir, isteri menteri itu memanfaatkan acara itu untuk menunjukkan seorang pemuda yang paling tampan dan mengagumkan. Perlu diketahui, bahwa undangan tersebut hanya untuk wanita saja, sehingga para wanita lebih leluasa dan lebih bebas dalam bercerita dan mengobrol. Para undangan itu duduk dan bersandar di batanal-bantal sambil menikmati makanan dan minuuman. Pesta jamuan terus berlangsung dengan hidangan yang istimewa dan minuman yang dingin sangat yang menyenangkan .
 Selain menikmati makanan, mereka juga penuh dengan obrolan dan canda tawa. Namun setiap wanita itu sengaja menahan agar tidak sampau membicarakan tentang Nabi Yusuf as. Mereka sebenarnya mengetahui semua kejadian antar Isteri menteri dan Nabi Yusuf as. Namun mereka tidak ingin membicarakan untuk memberikan sikap sopan kepada tuan rumah, dan bersikap seolah olah tidak tahu menahu soal itu. Itulah aturan yang biasa dipegang oleh masyarakat elit ketika itu.
 Namun zulaikha justru membuka persoalan  itu ke pada para tamu undangan, ia mengtaakan : Aku mendengar ada wanita wanita yang mengatakan bahwa aku jatuh cinta pada pemuda yang bernama Yusuf” Setelah mengatakan itu, tiba tiba muncul keheningan yang menyelimuti meja makan itu, tangan tangan para undangan pun tiba tiba berhenti bergerak. Isteri menteri itu benar benar nggunakan kesmepatan itu. Ia bercerita sambil memerintahkan para pembantunya untuk menghadirkan apel. Lalu dengan nada serius  mengatakan “Aku mengakui bahwa memang Yusuf pemuda yang mengagumkan. Aku tidak mengingkari bahwa aku benar-benar mencintainya, dan aku telah mencintainya sejak dulu.”  Kemudian wanita-wanita itu mulai mengupas apel. Ketika itu perbada di Mesir telah mencapai puncak, dimana gaya hidup mewah menghiasai istiana-istana.
 Pengakuan dari iseri Menteri itu menimbulkan suatu kedamaian umum di ruanga itu. Jika isteri menteri saja mengakui bahwa ia memang jatuh cinta pada Nabi Yusuf asm maka pada gilirannya mereka pun berhak untuk mencintainya. Meskipun demikian, mereka mengisyaratkan bahwa seharusnya isteri menfteri tidak cenderung pada Nabi Yusuf as justrua ia harus menjadi tempat cinta. Seharusnya ia yang dikejar lelaki, bukan sebaliknya. Isteri menteri itu mengangkat tangannya, mengisyaratkan agar Nabi Yusuf as masuk ke dalam ruangan itu.
 Nabi Yusuf yang dipanggil oleh majikannya pun datang masuk.  Para tamu atau kaum wanita saat itu masih mengupas buah, dan belum lama Nabi Yusuf as memasuki ruangan itu sehingga terjadilah apa yang dibayangkan oleh isteri menteri. Tamu-tamu wanita itu tiba tiba membisa. Sungguh mereka tercengang ketika menyaksikan wajah yang bercahaya yang menampilkan ketampanan yang luar biasa, ketampanan malaikat. Para tamu wanita itu terdiam dan mereka bertakbir, dan pada saat yang sama mereka terus memotong buah yang mereka pegang. Di saat yang sama mata terus tertuju hanya pada Nabi Yusuf as, mereka pun tidak ada yang melihat buah yang sedang mereka potong, sehingga wanita wanita itu justru memotong tangannya sendiri namun mereka tidak merasakan bahwa tangan mereka terpotong. Kehadiran Nabi Yusuf as sungguh sangat mengagumkan, sampai sampai tidak merasakan sakit dan keluar darah ketika tangan mereka terpotong.
 Kemudian tiba tiba isteri menteri itu berdiri dan berkata : “Inilah dia orang yang menaklukkan aku karena daya tariknya. Memang tidak aku pungkiri bahwa aku pernah merayunya dan menggodanya untuk diirku. Di hadapan kalian ada handuk putih untuk membalut luka. Sungguh kalian telah dikuasai oleh Yusuf, maka lihatlah apa yang terjadinya pada tangan-tangan kalian” Kemudian pandangan para wanita itu tertuju ke arah jari jari mereka yang terpotong oleh pisau yang tajam namun tidak merasakan.
 Nabi Yusuf melihat ke arah bawah (tanah) atau mengarahkan pandangannya ke depan tanpa ada maksud tertentu, tetapi ketika disebut ada darah yang keluar dari sekitar tempat jamuan itu, maka ia pun melihat ke arah tempat jamuan itu. Nabi Yusuf as dikejutkan dengan adanya darah yang mengalir di sekitar buah apel yang keluar dari jari-jari wanita itu. Nabi Yusuf as pun segera mendatangkan perban dan air seperti biasa yang dilakukan pemuda yang bekerja di sitana. Isteri menteri berkata saat Nabi Yusuf as membalut luka yang diderita oleh para wanita : “Sungguh aku telah menggodanya namun ia mampu menahan dirinya. Jika dia tidak mentaati apa yang aku perintahkan kepadanya, niscaya dia akan dipenjarakan dan dia akan termasuk golongan orang-orang yang hina”
 Yusuf berdiri di tengah-tengah ujian yang berat ini dengan penuh keheranan :  “Yusuf berkata : “Wahai Tuhanku, penjara lebih aku sukai daripada memenhi ajakan mereka kepadaku. Dan jika tidak engkau hindarkan dari padaku tipu daya mereka, tentu aku akan cenderung untuk (emenuhi keinginan mereka) dan tentulah aku termasuk orang-orang yang bodoh” (Qs : 12 : 33)
 Semua wanita yang ikut serta dalam undangan itu mencoba merayu Nabi Yusuf as dengan menggunakan lirikan, gerakan gerakan tertentu, atau syarat, atau dengan bahasa yang jelas. Yusuf memohon pertolongan kepada Allah yang maha bijaksana agar ia diselamatkan dari pitu daya mereka. Ia berdoa kepada Allah sebagai seorang manusia yang memiliki nafsu dan tidak terpedaya dengan kemaksumannya dan keNabiannya. Ia berdoa kepada Allah agar memalingkan tipu daya mereka darinya sehingga ia tidak cenderung kpada mereka dan kemudian orang orang yang bodoh. Allah mengambulkan doanya. Kemudian jari-jari wanita yang terputus mulai merasakan kesakitan, dan Nabi Yusuf meninggalkan ruang makanan itu. Setiap wanita sibuk membalut lukanya dan mereka berfikir tentang alasan apa yang akan mereka sampaikan ketika ditanya oleh suami mereka mengenai luka pada tangan mereka?
Selanjutnya para wanita mulai membicarakan Nabi Yusuf as, tentang pengaruhnya, kewibawaannya dan kemuliannya. Mereka mulai bercerita bagaimana mereka dengan tanpa sengaja memotong tangan mereka sendiri ketika melihat Nabi Yusuf. Selanjutnya berita heboh itupun mulai tersebar dari kalangan atas ke kalangan bahwa. Semakin banyak manusia yang mulai membicarakan sosok pemuda yang menolak keinginan isteri seorang ketua menteri dan isteri-isteri dari para menteri memotong tangan mereka karena terlalu terpesona oleh ketampanan Yusuf. Andai saja berita itu hanya diketahui oleh kalangan terbatas tentuya tidak banyak orang memperhatikan berita itu. Namun berita itu talah menyebar dari kalangan atas sampai kalangan bawah. Sehingga membuat penguasa merasa gusar. yang pada akhirnya menyebabkan nabi yusuf dimasukkan penjara.

Catatan penting mengenai nama Zulaikha :

Penting untuk diketahui bahwa nama Zulaikha istri al azis di atas sampai saat ini masih diragukan kebenarannya. Karena di Al Qur an sendiri tidak dijelaskan mengenai nama dari Istri Al Azis

Nabi Yusuf as masuk penjara

Cerita nabi yusuf ini merupakan lanjutan cerita nabi yusuf sebelum yang mengulas tentang nabi yusuf denganzulaikha yang mencintai nabi yusuf. Dengan adanya berita tentang nabi yusuf yang terus menjadi perbincangan di negeri mesir, pemerintah merasa kewibawannya dipertaruhkan. Lalu penguasa dari pemerintah menangkap Nabi Yusuf as. Ia dimasukkan ke dalam penjara untuk membungkam berita berita tentang Nabi Yusuf yang terus menjadi pembericaraan. Seperti yang telah ceritakan pada kisah nabi yusuf dan zulaikha sebelumnya bahwa Nabi Yusuf lebih memilih masuk penjara dari pada mamenuhi ajakan para wanita untuk memenuhi nafusnya dan berbuat dosa. Nabi Yusuf pun masuk penjara dengan tuduhan telah memotong tangan para wanita padahal para wanita itu yang memotong tangan mereka sendiri karena melihat ketampanan yusuf.Cerita Nabi Yusuf as masuk penjara
Pemerintah telah menetapkan keputusan untuk memasukan Nabi Yusuf ke penjara sampai waktu yang tidak ditetapkan meskipun sebenarnya tidak melakukan kesalahan.  Seiring berjalannya waktu, pembicaraan mengenai Nabi Yusuf pun menjadi redup. Ketika para menteri dan penguasa tidak mampu menahan kendali wanita wanita mereka, namun mereka dengan mudahnya memenjarakan seorang yang tidak bersalah.
Dalam kisah Nabi Yusuf, meskipun beliau merupakan Nabi utusan Allah, beliau tetap ditahan dan masukan penjara tanpa melalui penyelidikan dan juga tanpa melalui pengadilan. Saat itu ia dihadapkan pada masyarkat yang menyembah berbagai macam Tuhan dan juga dikuasai dan dipimpin oleh yang memiliki banyak tuhan. Sehingga dengan mudahnya bagi mereka untuk memasukan Nabi Yusuf as yang tidak terbukti bersalah atau tidak berdosa ke dalam penjara karena agama mereka tidak mengatu

Nabi yusuf berdakwah di penjara

Cerita Nabi Yusuf as masuk penjara – Ketika Nabi Yusuf dipenjara ia tidak putus asa atau meratapi nasibnya yang seolah olah mengalami ketidakadilan. Namun ia memanfaatkan waktunya dipenjara untuk berdakwah di jalan Allah. Ketika di dalam penjara ia berjumpa dengan orang yang tidak berdosa yang dimasukkan ke dalam penjara tanpa alasan logis. Ketika manusia mendapatkan perlakuan tidak adil dari orang lain, maka hati mereka akan lebih mudah untuk mendengarkan nasihan dan menerima hidayah. Memang ketika hati orang-orang yang menderita dan teraniaya akan lebih mudah terbuka memenuhi panggilan Allah.
Nabi Yusuf as bercerita kepada mereka tentang rahmat Sang pencipta, kebesaran-Nya dan kasih sayang-Nya pada para makluk ciptaan-Nya. Yusuf bertanya kepada mereka : “Mana yang lebih baik, apakah akal harus dikalahkan dan manusia menyembah tuhan yang bermacam-macam atau akal yang dimenangkan dan manusia menyembah Tuhan Penguasa alamat semesta ini?”

Nabi Yusuf as menyampaikan pendapat-pendapatnya yang kuat melalui perntanyaan-pertanyaan yang disampaikan dengan penuh tenang dan kedamaian. Beliau berdialog dengan mereka secara sehat dan dengan fikiran yang jernih serta dengan niat yang tulus.
Beberapa waktu kemudian ada dua orang yang masuk penjara. Satu orang sebagai pembuat roti di tempat raja, dan satu lagi seorang yang tugasnya memberikan khamer atau minam keras kepada raja. Suatu hari tukang roti bermimpi, ia berdiri di suatu tempat dengan roti di atas kepanya, kemudian roti itu dimakan oleh burung yang terbang. Sedangkan si tukang pemberi minum raja bermimpi memberikan minuman
khamer kepada raja.

Kemudian kedua orang itu mendatangi Nabi Yusuf as, lalu mereka bercerita atas mimpi yang mereka alami. Mereka meminta kepada Yusuf untuk mentafsirkan mimpi mereka. Kemudian Nabi Yusuf mencoba untuk melakukan apa yang mereka minta, lalu ia berdoa kepada Allah yang maha mengetahui untuk memberinya petunjuk. Kemudian Nabi Yusuf memberitahu ke pada si tukang roti bahwa ia akan disalib dan akan meninggla dunia. Sementara itu si tukang pemberi khamar akan bebask dari penjara dan kembali bekerja di tempat asalnya.
 Yusuf pun berkata kepada tukang pemberi minum : “Jika engkau pergi ke raja, maka jangan lupa menceritakan keadaanku padanya. Katakan padanya bahwa di sana terdapat seorang yang ditahan dalam keadaan teraniaya yang bernama Yusuf”
 Beberapa waktu kemudian, ternyata apa yang diceritakan oleh Yusuf benar benar terjadi. Si tukang roti mati terbunuh sementara tukang pemberi raja kembali dimaafkan dan kembali bekerja di istana. Namun ketika kembali ke istana si tukang pemberi minum itu lupa menceritakan tentang pesan dari Nabi Yusuf kepada raja,  ia telah dilalaikan oleh setan. Sehingga Nabi Yusuf pun tinggal dipenjara selama beberapa tahun.